LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI AVERTEBRATA
HABITAT DAN KEANEKARAGAMAN PROTOZOA

Description: D:\Logo_uny.gif

Disusun Oleh  :
Nama    : Ika Noor Aini
NIM     : 14308144004
Prodi    :  Biologi


PROGRAM STUDI  BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014



HABITAT DAN KEANEKARAGAMAN PROTOZOA
A.    Tujuan : 1. Mahasiswa mampu mengenal habitat dan pola hidup protozoa
   2. Mahasiswa mampu mengelompokkan protozoa berdasarkan ciri-cirinya
B.     Dasar Teori
Filum protozoa merupakan hewan yang tubuhnya terdiri dari satu sel. Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti “hewan yang pertama “(proto= awal, zoon= hewan). Hewan filum ini hidup di daerah yang lembab atau berair, misal : air tawar,air laut, air payau,air tanah, bahkan ada yang di dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada yang hidup bebas,komensal, parasit pada hewan lain. Hewan ini ada yang hidup secara individu (soliter) dan ada pula yang membentuk koloni. Ciri-ciri umum dari protozoa dapat diuraikan berikut :
a.       Tubuh hewan ini tersusun atas satu sel,ukurannya beberapa mikron sampai beberapa milimeter, jadi umumnya bersifat mikroskopis.
b.      Umumnya banyak yang hidup secara individual,tetapi ada yang hidup secara berkoloni, ada yang hidup bebas di dalam air, ada yang komensalisme, dan parasit pada hewan lain.
c.       Umumnya berkembangbiak dengan membelah diri,tetapi ada juga yang makannya berupa konjugasi,dan ada pula yang berbentuk spora.
d.      Makanannya berupa : bakteri,hewan bersel satu lainya atau atau sisa-sisa organisme
Cara mengambil makananya ada yang saprozoik,holofitik,dan holozoik.
e.       Cara bergeraknya ada yang menggunakan : flagella, silia ataau pseupodiabahkan ada yang tidak memiliki alat gerak,khususnya pada saat dewasa.
Struktur tubuhnya :
Struktur tubuh protozoa terdiri dari satu sel, bentuknya bermacam-macam ada yang tidak tetap ada yang tetap. Bentuk tetap ini disebabkan telah memiliki pelliculus (kulit) dan beberapa mempunyai cangkang kapur.
            Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa species yang kecil ,berwarna biru, berwana merah,atau merah muda. Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga yang lebih,  ciliata secara umum mempunyai dua tipe nuklei dan ciri nukeusumumnya bulat,tetapi ada juga yang oval. Struktur nukleus pada prinsipnya ada yang vasikular dan granular.  Pada nukleus vasikular , khromatin terkonsentrasi sebuah massa atau butir (Arcella),sedang yang granular berkhromatin tersebar secara merata dalam butir melaluiseluruh nukleus (amoeba).
            Vakuola dalam protozoa dibedakan atas vakuola kontraktil, vakuola makanan, dan vakuola stasionari. Vakuola makanan dan vakuola kontraktilterdapat pada protozoa air tawar,tetapi tidak terdapat pada protozoa yang sebagian besar hidup parasit dalam air laut. Fungsi vakuola kontraktil selain sebagai alat ekskresi juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh.
            Mitokondriaterdapat pada protozoa bagian yang melakukan pernafasan secara aerobik.(zoologi avertebrata, yusuf kastawi,2005)

C.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :                                    Bahan yang digunakan :
1.      Mikroskop cahaya                                    1. Air sawah,air kolam, air selokan
2.      Botol jam
3.      Gelas obyek dan penutup
4.      Pipet tes
5.      Jarum praparat

D.    Cara Kerja
1.      Mengambil satu tetes air sampel, teteskan pada gelas benda, dan tutup dengan gelas penutup.
2.      Meletakkan  di atas meja benda mikroskop, dan mengamati dengan perbesaran lemah (4 X 10)
3.      Meningkatkan perbesarannya, bila objek sudah ditemukan kemudian mengidentifikasi protozoa yang teramati, gambarlah secara skematis yang menunjukkan ciri dasarnya.
4.      Menghitung masing-masing jenis protozoa yang teramati, untuk setiap kali pengamatan.
5.      Mengulangi pengamatan masing-masing sampel habitat paling tidak tiga kali.
6.      Memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan yang dibuat sendiri.




E.     Tabel pengamatan



F.      Pembahasan
a.      Amoeba proteus
Berdasarkan pengamatan, Amoeba proteus hidup di selokan/ air tawar. Hidup secara soliter, bentuknya selalu berubah-ubah sesuai keadaan, warnanya transparan. Amoeba tubuhnya terdiri atas kulit luar  yang disebut ektoplasma, selaput luar yang disebut plasmolemma. Bagian dalam yang disebut endoplasma yang terdapat inti, rongga makanan, rongga berdenyut, bagian plasmadel, bagian plasmasol, serta butiran-butiran lemak. Rongga berdenyutberfungsi sebagai alat ekskresi cairan supaya nilai osmosis isi sel terpelihara. Bila dari amoeba diambil intinya, akan segera mati, tapi jika diambil protoplasmanya, akan terbentuk protoplasma baru. Amoeba memakan bakteri, alga bersel satu dan makhluk hidup bersel satu lain. Makanan dicerna di rongga makanan,sisanya ditingaalkan. Berkembang secara vegetatif membelah diri, didahului dengan membelah intinya dahulu. Amoeba mengambil oksigen untuk pernafasan dan mengeluarkan karbon dioksida mealui selaput plasma.
Amoeba yang dibungkus cangkang aatu tanpa selubung cangkang (telanjang). Amoeba telanjang dari genus amoeba dan pelomyxs berbentuk asimetris dan bentuk ini selalu berubah. Sebaliknya, amoeba brcangka memperlihatkan simetris bagian luar (cangkangnya).
Sitoplasma terbagi dalam ekto dan endoplasma, pseupodi yang bertipe lobopodia (pada amoeba telanjang) atau pada tipe filopodia (pada amoeba bercangkang). Pada lobopodia penjuluran lebih besar  dan mengandung ekto serta endoplasma,sedangkan pada filopodia lebih kecil dan hanya tersusun dari ektoplasma.
Cangkang berasal dari sekresi sitoplasma berupa silika atau khitin, atau materi dari luar yang melekat. Amoeba melekat pada dinding dalam cangkang perantaraan penjuluran  protoplasma. Cangkang selalu memiliki bidang terbuka untuk penjuluran sitoplasma,karenanya benuk cangkang selalu mirip helm/topi. (Yusuf kastawi, 2005)
Susunan amoeba bersifat monoselular, sedangkan bentuk tubuhnya tidak tetap. Protoplasmanya terdiri dari berbagai lapisan :
a.          Plasmolema : lapisan luar sebagai membran sel
b.         Ektoplasma : lapisan protoplasma yng sifatnya bening
c.          Endoplasma : lapisan protoplasma yang sifatnya berbutir-butir.
Dalam entoplasma terdapat : inti sel, vakuola berdenyut, vakuola makanan. Amoeba bergerak dengan menjulurkan kaki semunya (pseupodia) dan geraknya disebut amoeboid.
Berdasarkan cara hiddupnya amoeba dibedakan menjadi :
1.      Hidup di luar tubuh organisme lain / manusia disebut Ecto amoeba (ectomoeba), contohnya amoeba proteus.
2.      Hidup di dalam tubuh organisme lain / manusia disebut Ento amoeba (entamoeba)  , contohnya Entamoeba dysentris / entamoeba histolistiza, di usus halus dan entamoeba coli penghuni usus tebal.
Gambar Amoeba proteus

Description: F:\Download\structure_of_amoeba_proteus1.gif

b.      Euglena viridis
Berdasarkan pengamatan, Euglena viridis ditemukan di air kolam,bergerak sangat cepat, bergerak dengan flagel,hidup berkoloni. Bentuknya sedikit runcing di bagian bawah.
Hewan ini banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau pada air kolam. Hal ini disebabkan hewan tersebut memiliki khloroplas di dalam tubuhnya. Pada lapisan entoplasma terdapat butir hijau daun, sehungga hewan ini dapat menyelenggarakan proses fotosintess dengan menghasilka zat tepung (amilum).
Euglena dapat bergerak maju ke depan secara spiral rotasi dengan menggunakan flagellumnya atau merayap pada suatu dasar tanpa menggunakan flagelumnya atau secara euglenoid.euglenia artinya bergerak dengan cara mengkerutkan tubuh, kemudian agak membulat dan akhirnya memanjang lagi seperti posisi semula.
Sebagian besar hawan ini endapatkan makanannya dari hasil fotosintesis berarti mendapatkan makanannya dengan cara holophytic. Tetapi juga bisa secara saprozoic, berarti menyerap makanan melalui seluruh permukaan tubuhnya, dan makanan ini berupa partikel partikel hancuran makhluk hidup yang telah mati.
Euglena berkembangbiakan dengan membelah secata binair longitudinal (membelah kearah memanjang), dimulai inti membelah menjadi dua kemudian diikuti oleh badi dalam kista hewan ini juga bagian tubuhnya dari arah depan kebelakang. Di dalam kista hewan ini juga bisa membelah secara longitudinal dan sering dijumpai 2 sampai 32 individu baru di dalam satu kista.
Di dalam protoplasma terdapat nukleus, chloroplast dengan pyrenoid dan dibagian depan terdapat bintik mata (stigma) yang berwarna merah serta rongga berdenyut. Bintik mata berfungsi mengarahkan organisme kearah cahaya yang intensitasnya sedang. Pada keadaan yang tidak menguntungkan, euglena dapat membentuk kista. Dekat ujung anterior sebelah bawah terdapat mulut sel (cytosome) yang diteruskan ke dalam gullet cell (cytopharynk). Chytopharynk membesar dibagian dasarnya membentuk suatu gelembung yang disebut reservoir.

Gambar Euglena viridis
Description: F:\Download\images_4



c.     Paramecium caudatum
Berdasarkan pengamatan paramecium caudatum ditemukan di air got/air tawar,pergerakannya rotasi dengan berlawanan arah jarum jam. Bentuknya spiral, seperti “sendal”.
Hewan ini mempunyai bentuk tubuh yang sudah tetao karena adanya pelikel sebagai selubung tubuhnya. Bentuk tubuh menyerupai terumpah (sendal) hidupnya di air tawar. Tidak jauh dari bagian depan terdapat suatu celah (oral groove) menuju lubang mulutnya (cytosome). Lubang mulut ini merupakan muara dari alat semacam kerongkongan (gulet) berakhir pada vakuola makanan. Vakuola yang telah penuh dengan makanan terlepas dari kerongkongan,kemudian mengembara ke seluruh bagian tubuhnya dan akhirnya melepaskan sisa makanan ke suatu tempat tertentu (cytopyge=”dubur” ditubuh bagian belakang. Di dalam tubuhnya terdapat dua vakuola berdenyut ini berfungsiuntuk mengatur kadar air di dalam tubuh dan juga membantu membuang sisa-sisa metabolisme. Di sebelah dalam pelikel ditemukan ektoplasmanya yang bening yang mengelilingi endoplasma yang berstruktur granular dan cair. Dalam ektoplasmanya ditemukan trikosis berbentuk seperti gelendong dan letaknya berselang-seling dengan bagian basal dari cilia yang berfungsi sebagai alat pertahanan atau sebagai alat untuk mengikatkan diri pada suatu objek.
Paramecium caudatum memiliki dua inti sel :
1.      Makronukleus ( intii besar) berfungsi mengatur kegiata tubuh seperti bergerak, mencern a makanan dan lain-lain (fungsi vegetatif)
2.      Mikronukleus ( inti kecil) yang berfungsi mengatur pembiakan( fungsi generatif)
Pergerakannya : hewan ini bergerak maju sambil mengadakan gerak rotasi yang arah perputarannya bila dilihat dari bbelakang berlawanan arah dengan arah jarum jam. Pergerakan tersebut terjai karena perpaduan antara gerak cilia tubuh seperti sistem dayung dan gerak cilia pada oral groove yang sangat kuat.
Perkembangbiakannya : hewan ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dimulai dengan mikronukleus membelah menjadi dua mitosis, kemudian dilanjutkan dengan makronukleus secara amitosis. Selanjutnya diikuti oleh bagian tubuhnya yang lain sehingga menjadi dua individu baru. Apabila telah seering membelah diri pada suatu saat hewan itu mengadakan konjugasi ((zoologi avertebrata, yusuf kastawi, 2005). Dimulai peretemuan anatara dua individu pada bagian mulut, kemudian trejadi peristiwa, selanjutnya makronukleus lenyap, mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat, tiga diantaranya lenyap. Yang satu membelah menjadi dua mikronukleus atau haploid dan terjadi tukar menukar mikronukleus. Sehingga terjadi persatuan mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid, tiap individu memisahkan diri. Mikronukleus di dalam masing-maing individu akan membelah tiga kali berturut-turut menjadi delapan, empat diantaranya menjdi makroukleus, tiga lenyap dan satu menjadi mikroukleus. Dalam keadaan ini, tiap idividu dan mikronukleusnya akan mengadakan pembelahan dua kali berturut-turut hingga menjadi paramesium baru dengan mekronukleus, mikronukleus, dan perlengkapan lainnya yang lengkap. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan vitalitas hewan yang bersangkutan dan juga dalam rangka mengadakan proses perkembngbiakan. Pada prinsipnya konjugasi itu adalah proses saling tukar material mikronukleus antara dua paramecium.
Konjugasi paramcium
Description: F:\Download\image_thumb11.png

Respirasi dan ekskresi terjadi melalui permukaan tubuhnya, atau selaput plasma. Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, dibawahnya terdapat trichocyst yang akan dikeluarkan jika dirangsang. Ini berfungsi juga sebagai alat perlindungan jika diserang oleh musuh.
Walaupun umumnya hidup di air tawar tetapi aada juga yang hidup di tempat lan,misalnya dalam usus tebal manusia yang sewaktu-waktu dapat menimbulkn gangguan perut.
Susunan sel paramecium:
Description: F:\Download\01-paramecium.jpg



d.      Volvox
Berdasarkan pengamatan, volvox berbentuk spserti bola dan terdapat serabut (flagel), pergerakannya menggelinding dan berputar-putar. Volvox ditemukan di air kolam/ air Azola Pinata.
Flagelata ini ditempatkan oleh ahli botani di kelompok ganggang hijau air tawar. Termasuk filamentous dan thaloid berbentuk nonmotil. Serta beberapa species motil dengan dua atau empat flagela apikal. Sel dibatasi oleh dinding selulosa dan mirip dalam organisasi tanaman hijau multiseluler. Diantara spesis flagellata,beberapa hidup soliter dan koloni. Yang hidupnya berkoloni memiliki bentuk pelat melengkung atau bola berongga. Pada  gonium , pandorina,Eudorina sel menyusun nomor koloni 4-64 dan ditaruh bersama bahan berlendir.
Koloni besar brbentuk bola berongga dari volvox dan plendorina, yang berisi ratusan sel yang saling berhubungan oleh helain protoplasma. Semua  koloni ini bergerak kedepan. Di pledorina dan volvox, tingkat spesialisasinya seluler. Beberapa sel somatik bersifat reproduktiv. Sel reproduksi yang lebih besar dn jauh terletak jauh dari anterior.
Gambar volvox
Description: F:\Download\images_5



G.    Kesimpulan
a.       Habitat Amoeba proteus yaitu di Habitat selokan/ air tawar,  pola hidupnya ada yang soliter dan ada yang berkoloni. Euglena viridis di air kolam,pola hidupnya umunya berkoloni. sedangkan Paramecium caudatum di air got/air tawar, pola hidupnya ada yang soliter dan ada yang berkoloni. Dan Volvox air kolam/ air Azola Pinata. Pola hidupnya berkoloni.
b.      Berdasarkan ciri-cirinya, Amoeba proteus dikelompokkan kedalam kelas rhizopoda/sarcodina. Euglena viridis masuk kedalam kelas flagellata/mastighopora, paramecium caudatum masuk kedalam kelas ciliata/infusoria.Dan Volvox dimasukkan kedalam kelas
H.    Diskusi
1.      Jenis-jenis protozoa yang teramati yaitu Amoeba proteus ,Euglena viridis ,Paramecium caudatum ,dan Volvox.
2.      Hubungan habitat dengan jenis protozoa adalah mengenai kelangsungan hidup protozoa tersebut, cara mendapatkan makanannya,ketersediaan makanan dan predator
3.      Kaitan antara ciri lai dengan alat gerak yang dimiliki potozoa:
a.       Amoeba bergerak dengan menggunakan pseupodia (kaki semu).
b.      Euglena pergerakannya mengubah dari bentuk penndek menjadi panjang,
c.       Paramecium memiliki cilia, bergerak maju sambil bergerak rotasi berlawanan arah jarum jam,kerena pada perpaduan gerak cilia dan gerak cilia pada oral grove yang sangat kuat.
d.      Volvox memiliki silia-silai di ujung dinding sel, karena dia bergerak menggelinding berputar-putar.
4.      Alasan mengapa organisme tertentu pada habitat tertentu
Karena setiap mahasiswa memiliki makanan yang berbeda, struktur tubuh yang berbeda,

I.        DAFTAR PUSTAKA
Suhardi.1983. Evolusi Avertebrata. Jakarta: Ui-Press
Barnes , R.D. dan Ruppert, E.E.2004.Invertebrate zoology. 5 ed. New york : Thomson Learning
Kastawi,Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : Universitas Negeri Malang
Rusyana,adun. 2013. Zoologi inverteberate. Bandung : Alfabeta





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN Penentuan Air Kristal Dalam Senyawa Hidrat

DAFTAR ASAM BASA

LAPORAN MENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK BERBAGAI LARUTAN DALAM AIR